Hiperemesis Gravidarum
23rd March 2014
#Nadya Fitriana, email: belangmono@gmail.com
-merupakan gejala pada ibu hamil
-gejalanya
berupa mual muntah selama trimester pertama
-lazimnya
terjadi 6 minggu setelah HPHT
-terjadi
kurang lebih selama 20 minggu di pagi dan malam hari
-di
minggu ke -12 akan mulai menurun gejalanya
-jika
gejala mual muntah mengakibatkan terganggunya aktivitas, disebut—hiperemesis
-jika
gejala mual muntah tidak mengganggu aktivitas maka disebut sebagai emesis
-etiologi :
unknown/idiopatik
-predisposisi :
*hamil anak pertama di umur <18
tahun
*terdapat mola, yaitu Beta HCG yang
lebih tinggi
*hiperplantosis, yaitu plasenta nya
luas
*masuknya vili korialis dalam
sirkulasi maternal
*alergi
*psikologik, seperti wanita yang
tidak siap hamil
*kehamilan ganda
-patologi :
*jika gejala sudah berat, maka akan
terjadi malnutrisi
*pada hati akan terjadi degenerasi
lemak (sentrilobuler) tanpa nekrosis
*jantung jadi kecil dan atrofi
*otak, terjadi kejang-kejang (ensefalopati
wernick) dan ada bercak perdarahan
*ginjal, tampak lebih pucat dan
terjadi degenerasi lemak
***Untuk
itu perlu persiapan pra nikah atau konseling
-patofisiologi:
*peningkatan estrogen
*nafas bau – kalium turun/alkalosis
hipokloremik
*ptialism –salivasi berlebihan
*cadangan CHO dan lemak menurun,
sehingga terjadi
*lemak akan pecah menjadi keton
*timbul ketosis—bau
*pasien malas minum : dehidrasi
*elektrolit turun – muntah
*jika muntah nya sampai berdarah,
maka disebut sindroma malory weiss, yaitu
rusaknya
sel lender esophagus karena elektrolit yang turun
-tingkatan gejala :
--tingkatan pertama :
*mual, muntah
*nyeri epigastrium
*nadi cepat (100x/menit)
*tekanan darah menurun
*turgor turun
*mata cekung
Tindakan : pasien dirawat dan
rehidrasi, beri minum yang banyak
--tingkatan
kedua:
*apatis
*turgor lebih menurun
*lidah kotor
*suhu naik
*mata sudah ikterik (sbg tanda
perlemkan pada hati)
*berat badan turun
*mata cekung
*TD turun
*adanya hemokonsentrasi, karena
cairan turun sehingga darah menjadi kental
*kencing sedikit (normal kencing:
1ml/kgBB/jam)
*
terdapat aseton pada kencing dan nafas
--tingkatan
ketiga:
*sangat parah sekali
*somnolen sampai koma
*nadi kecil dan cepat
*suhu meningkat
*terjadi ensefalopati wernik:
nistagmus, diplopia, dan perubahan mental
*stress berat seperti orang gila
*bisa menyebabkan kematian
-diagnosis :
*mudah, tidak sukar
*amenore, hamil muda
*muntah terus menerus
*pekerjaan sehari-hari terganggu
*keadaan
umum menjadi buruk
*PF:
vaginal toucher- uterus besar sesuai kehamilan
: inspekulo – serviks berwarna biru
*USG
: untuk mengetahui kehamilan kembar atau adakah molahidatidosa
*Lab
: Hb dan Ht naik, shift to the left, benda keton, proteinuria
-resiko :
--maternal : akibat defisiensi vit B1 akan
terjadi diplopia,nistagmus, ataksia dan kejang. Jika tidak segera ditangani
akan terjadi psikosis korsakof (amnesia, turunnya kemampuan beraktifitas)
--fetal
: beresiko terjadinya IUGR (IntraUterineGrowthRetardation)
-pencegahan :
*harus ada penerangan/konsultasi karena
idiopatik ataupun psikologis
(ketidaksiapan
hamil)
*bahwa
mual mutah itu adalah fisiologis dan hilang setelah 4 bulan –emesis
*makan
sering walaupun sedikit
*seperti
makan biscuit dengan teh hangat
*minum
sesering mungkin
*beri
obat yang tidak mengganggu janin
-pengelolaan :
1.
obat :
-pyridoxine vit B6, 25mg,
indikasi: defisiensi vit B6, mual, muntah, gg GIT dan migraine saat hamil, dosis
: dewasa 50-100mg, dianjurkan diberi bersamaan dengan makanan. Kemasan : 1000
tab
-domperidon, tablet 10mg, indikasi: mual akut dan
muntah-muantah, dosis : 10-20mg 3x sehari, diberi sebelum makan. Perhatian pada
ibu hamil dan menyusui. diberi jika gejala sudah berat. kemasan: dus 5x10 tab
salut selaput
-tidak boleh diberi talidomid,
karena bisa menyebabkan cacat janin
2.
isolasi supaya tenang
3.
psikologik –perlu konselor
4.
jika sudah s/ ke ingkat III perlu dilakukan terminasi
-manajemen :
1.
jika terdapat keluhan berat pasien dirawat di RS
2.
stop makanan peroral 24-48 jam
3.
infus glukosa 10% atau bisa juga diberi RL 5% sebanyak 40 tetes/menit
4.
vit B12, 200 ug/hari/infuse
5.
vitamin C 200 mg/hari/infuse
6.
fenobarbital 30 mg IM 2-3x perhari atau diazepam 5 mg IM 2-3x perhari
7.
antiemetic : prometazin, 2-3x 25mg
perhari secara oral
8.
antasida : milanta 3x1 tablet sehari
-Diet:
1.
pada hiperemesis tingkat III, makanannya berupa roti kering dan buah-buahan. cairan
tidak diberi bersamaan dg mkanan, tapi 1-2 jam setelahnya
2.
diberi bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberi
makanan yang bergizi tinggi. Minuma tidak diberikan bersama makanan
3.
pada hiperemesis tingkat I, menurut kesanggupan penderita, minuman bleh diberi
bersamaan dengan makanan
4.utk
rehidrasi dan suplemen vitamin :
*NaCl fisiologis 0.9%
*tiamin diberi sebanyak 100 mg dalam
100cc NaCl
5.
antiemesis : domperidon
-prognosis :
Jika
penanganan bagus, maka prognosisnya akan memuaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar