Minggu, 23 Maret 2014

Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis Gravidarum
23rd March 2014
#Nadya Fitriana, email: belangmono@gmail.com
 

-merupakan gejala pada ibu hamil
-gejalanya berupa mual muntah selama trimester pertama
-lazimnya terjadi 6 minggu setelah HPHT
-terjadi kurang lebih selama 20 minggu di pagi dan malam hari
-di minggu ke -12 akan mulai menurun gejalanya
-jika gejala mual muntah mengakibatkan terganggunya aktivitas, disebut—hiperemesis
-jika gejala mual muntah tidak mengganggu aktivitas maka disebut sebagai emesis

-etiologi : unknown/idiopatik
-predisposisi :
            *hamil anak pertama di umur <18 tahun
            *terdapat mola, yaitu Beta HCG yang lebih tinggi
            *hiperplantosis, yaitu plasenta nya luas
            *masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal
            *alergi
            *psikologik, seperti wanita yang tidak siap hamil
            *kehamilan ganda

-patologi :
            *jika gejala sudah berat, maka akan terjadi malnutrisi
            *pada hati akan terjadi degenerasi lemak (sentrilobuler) tanpa nekrosis
            *jantung jadi kecil dan atrofi
            *otak, terjadi kejang-kejang (ensefalopati wernick) dan ada bercak perdarahan
            *ginjal, tampak lebih pucat dan terjadi degenerasi lemak
***Untuk itu perlu persiapan pra nikah atau konseling

-patofisiologi:
            *peningkatan estrogen
            *nafas bau – kalium turun/alkalosis hipokloremik
            *ptialism –salivasi berlebihan
            *cadangan CHO dan lemak menurun, sehingga terjadi
            *lemak akan pecah menjadi keton
            *timbul ketosis—bau
            *pasien malas minum : dehidrasi
            *elektrolit turun – muntah
            *jika muntah nya sampai berdarah, maka disebut sindroma malory weiss, yaitu
rusaknya sel lender esophagus karena elektrolit yang turun  

-tingkatan gejala :
  --tingkatan pertama :
            *mual, muntah
            *nyeri epigastrium
            *nadi cepat (100x/menit)
            *tekanan darah menurun
            *turgor turun
            *mata cekung
            Tindakan : pasien dirawat dan rehidrasi, beri minum yang banyak

--tingkatan kedua:
            *apatis
            *turgor lebih menurun
            *lidah kotor
            *suhu naik
            *mata sudah ikterik (sbg tanda perlemkan pada hati)
            *berat badan turun
            *mata cekung
            *TD turun
            *adanya hemokonsentrasi, karena cairan turun sehingga darah menjadi kental
            *kencing sedikit (normal kencing: 1ml/kgBB/jam)
* terdapat aseton pada kencing dan nafas

--tingkatan ketiga:
            *sangat parah sekali
            *somnolen sampai koma
            *nadi kecil dan cepat
            *suhu meningkat
            *terjadi ensefalopati wernik: nistagmus, diplopia, dan perubahan mental
            *stress berat seperti orang gila
            *bisa menyebabkan kematian
           
-diagnosis :
            *mudah, tidak sukar
            *amenore, hamil muda
            *muntah terus menerus
            *pekerjaan sehari-hari terganggu
*keadaan umum menjadi buruk
*PF: vaginal toucher- uterus besar sesuai kehamilan
       : inspekulo – serviks berwarna biru
*USG : untuk mengetahui kehamilan kembar atau adakah molahidatidosa
*Lab : Hb dan Ht naik, shift to the left, benda keton, proteinuria

-resiko :
  --maternal : akibat defisiensi vit B1 akan terjadi diplopia,nistagmus, ataksia dan kejang. Jika tidak segera ditangani akan terjadi psikosis korsakof (amnesia, turunnya kemampuan beraktifitas)
--fetal : beresiko terjadinya IUGR (IntraUterineGrowthRetardation)

-pencegahan :
            *harus ada penerangan/konsultasi karena idiopatik ataupun psikologis
(ketidaksiapan hamil)
*bahwa mual mutah itu adalah fisiologis dan hilang setelah 4 bulan –emesis
*makan sering walaupun sedikit
*seperti makan biscuit dengan teh hangat
*minum sesering mungkin
*beri obat yang tidak mengganggu janin

-pengelolaan :
1. obat  :
-pyridoxine vit B6, 25mg, indikasi: defisiensi vit B6, mual, muntah, gg GIT dan migraine saat hamil, dosis : dewasa 50-100mg, dianjurkan diberi bersamaan dengan makanan. Kemasan : 1000 tab
            -domperidon, tablet 10mg, indikasi: mual akut dan muntah-muantah, dosis : 10-20mg 3x sehari, diberi sebelum makan. Perhatian pada ibu hamil dan menyusui. diberi jika gejala sudah berat. kemasan: dus 5x10 tab salut selaput
            -tidak boleh diberi talidomid, karena bisa menyebabkan cacat janin

2. isolasi supaya tenang
3. psikologik –perlu konselor
4. jika sudah s/ ke ingkat III perlu dilakukan terminasi

-manajemen :
1. jika terdapat keluhan berat pasien dirawat di RS
2. stop makanan peroral 24-48 jam
3. infus glukosa 10% atau bisa juga diberi RL 5% sebanyak 40 tetes/menit
4. vit B12, 200 ug/hari/infuse
5. vitamin C 200 mg/hari/infuse
6. fenobarbital 30 mg IM 2-3x perhari atau diazepam 5 mg IM 2-3x perhari
7. antiemetic : prometazin, 2-3x 25mg  perhari secara oral
8. antasida : milanta 3x1 tablet sehari

-Diet:
1. pada hiperemesis tingkat III, makanannya berupa roti kering dan buah-buahan. cairan tidak diberi bersamaan dg mkanan, tapi 1-2 jam setelahnya
2. diberi bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberi makanan yang bergizi tinggi. Minuma tidak diberikan bersama makanan
3. pada hiperemesis tingkat I, menurut kesanggupan penderita, minuman bleh diberi bersamaan dengan makanan
4.utk rehidrasi dan suplemen vitamin :
            *NaCl fisiologis 0.9%
            *tiamin diberi sebanyak 100 mg dalam 100cc NaCl
5. antiemesis : domperidon

-prognosis :
Jika penanganan bagus, maka prognosisnya akan memuaskan
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar